MY BEST DIARY
topbella

Friday, November 9, 2012

Pengaruh Penduduk dan Kebudayaan Terhadap Kehidupan Sosial



Kehidupan sosial merupakan kehidupan antar manusia yang melakukan aktivitas dan interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).
Pada dasarnya kehidupan sosial di masyarakat seringkali mengalami perubahan-perubahan yang berdampak positif ataupun negatif. Hal itu dikarenakan kehidupan dalam lingkungan sosial manusia ditandai dengan adanya keberagaman aktivitas, aneka interaksi, berbagai pranata yang dibentuk, serta berada dalam suatu lingkungan alam dan buatan sebagai tempat kehidupannya.
Namun adanya pertambahan penduduk yang signifikan ternyata dapat berdampak pada perubahan sosial masyarakat, termasuk perubahan terhadap nilai, sikap, dan pola perilaku masyarakat.
1.      Meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
Setiap orang membutuhkan sandang, pangan, dan papan. Tapi apabila pertumbuhan penduduk yang semakin lama semakin melonjak, bisa-bisa stok sandang, pangan, dan papan tidak lagi terpenuhi.
Menurut Thomas Malthus, dalam An Essay on the Principle of Population (1798), menyatakan bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan.
      Di sana menegaskan bahwa, pertumbuhan penduduk mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perubahan, seperti contoh: pada kebutuhan pangan, untuk pemerintahan pusat, pemerintah memiliki BULOG (Badan Urusan Logistik) sedangkan untuk pemerintahan daerah, pemerintah memiliki DOLOG (Depot Logistik). Keduanya sama-sama memiliki fungsi yang salah satunya adalah menjamin ketersediaan kebutuhan pangan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan lain-lain. Apabila pertumbuhan penduduk semakin pesat maka pemerintah harus menyedia lebih banyak suplai makanan, namun jika stok habis maka masyarakat akan kekurangan bahkan kelaparan.
2.      Berkurangnya lahan tempat tinggal.
Kebutuhan papan merupakan kebutuhan tersier, namun dewasa ini kebutuhan papan tidak lagi dianggap sebagai kebutuhan tersier karena rata-rata masyarakat sangat membutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan ini, kita memerlukan sebuah lahan kosong. Apabila pertumbuhan penduduk semakin pesat maka kebutuhan akan lahan kosong semakin banyak, sedangkan lahan-lahan kosong semakin hari semakin berkurang bahkan lahan-lahan hutan dan pertanian terkadang kena imbasnya.
3.      Meningkatnya investor yang datang.
Biasanya para pengusaha lebih senang membangun tempat usaha di tempat-tempat yang jumlah penduduknya banyak, hal itu dikarenakan tempat tersebut ramai dan terdapat banyak konsumen. Di sana para pengusaha cenderung membangun pusat perbelanjaan yang modern atau yang biasa disebut Mall. Berawal dari sanalah, sifat konsumtif masyarakat dimulai, karena merasa segalanya serba ada dan telah tersedia, mereka jadi malas dan tidak kreatif, lalu lama-kelamaan masyarakat menjadi tidak produktif sehingga merugikan masyarakat itu sendiri.
4.      Meningkatnya angka pengangguran.
Sama halnya dengan permintaan barang pangan, permintaan akan lapangan pekerjaan juga tidak selamanya tersedia, maksudnya apabila jumlah penduduk semakin bertambah sedangkan lama-kelamaan lapangan pekerjaan berkurang maka hal tersebut akan berdampak pada tingginya tingkat pengangguran di masyarakat. Namun ada beberapa cara yang telah diupayakan oleh pemerintah yaitu: melakukan program transmigrasi seperti memindahkan sebagian orang-orang yang ada di kota Jakarta ke luar pulau jawa, menggalakkan program Keluarga Berencana, pemerataan pembangunan, mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.

Begitupula dengan kebudayaan, kebudayaan merupakan sesuatu yang lahir di dalam masyarakat karena diulang-ulang atau sering dilakukan. Kebudayaan juga merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Tidak ada kebudayaan yang bersifat statis, sehingga dapat berubah seiring perubahan zaman dan perubahan yang diciptakan oleh manusia-manusia itu sendiri. Terjadinya perubahan dapat berasal dari:
1.      Dalam masyarakat itu sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.      Perubahan lingkungan alam dan fisik lingkungan hidup mereka. Masyarakat yang terbuka cenderung lebih cepat berubah dan mau berhubungan atau berinteraksi dengan dunia di luar masyarakat itu.
Gerak tersebut tidak hanya disebabkan oleh jumlah penduduk dan komposisinya, tapi juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya di bidang teknologi dan inovasi.
           
Sehingga dapat dikatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat memberikan dampak positif tergantung bagaimana seseorang menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut, dan berdampak negatif apabila orang tersebut tidak dapat menyesuaikan diri atau disebut juga maladjusment.


 
M. si, Drs. Herimanto, M. pd. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nilam, Yiswi. 2011. Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Perkembangan Sosial dan

0 comments:

Post a Comment

My Photo
shepin
tak pernah tau bagaimana rasanya hidup jika tanpa mensyukuri nya...
View my complete profile